Kamis, 21 April 2016

Udah Kerja Kok Ngutang Sama Emmak?

Ini adalah sebuah acara Kompetisi Blogger ShopCoupons X MatahariMall. Yang diselenggarakan oleh ShopCoupons. voucher mataharimall dan hadiah disponsori oleh MatahariMall.

mataharimall-kompetisi




Hay, guys! Intermezo dulu yuk! Saya punya satu pertanyaan. Demam apa yang biasanya menyerang di akhir bulan, bikin kepala puyeng, namun obatnya bukan obat, tetapi duit? Yups, jawabannya sudah pasti demam tanggal tua. Bagi saya pribadi, momen tanggal tua itu sangatlah horor, bahkan lebih horor dari ketemu hantu. Dampaknya pun bikin saya galau tingkat dewa, lebih galau dibanding ketika saya ditinggal pacar karena saya ketahuan selingkuh (*kok malah curhat yah? hehehe). Bagaimana tidak, uang di dompet pastinya semakin menipis, sedangkan kebutuhan sehari-hari haruslah tetap terpenuhi. Mencari 'dewa penolong' sebagai tempat berhutang pun menjadi alternatif yang paling praktis.

Saya berprofesi sebagai seorang tentor Bahasa Inggris di sebuah lembaga kursus Bahasa Inggris. Sebenarnya, penghasilan saya sebulan lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup saya yang notabene masih single alias belum menanggung hidup anak orang. Pandai berbahasa Inggris dan mengajar tidak berarti saya pandai dan bijak dalam mengelola keuangan. Kebanyakan hang out ditambah kebiasaan saya berbelanja online terkadang membuat saya kebablasan di akhir bulan. Begitulah manusia, tidak pernah puas dan selalu ingin memenuhi nafsu belanjanya (*ngeles). Demam tanggal tua memang bisa terjadi pada siapa saja, seperti yang terjadi pada Budi di video berikut ini.

 (Sumber: www.youtube.com)

Setiap bulan setelah menerima gaji, ibu alias emmak saya selalu meminta 'jatah preman' (*maaf jumlahnya tidak bisa saya sebut, terlalu privasi, hehehe). Begitu pula dengan saudara-saudara saya yang lain yang sudah bekerja dan masih single. Mereka rutin menyetor uang kepada ibu saya setelah menerima gaji dari tempat mereka bekerja. Uang tersebut ibu saya gunakan untuk membayar tagihan bulanan, seperti air, listrik, telepon, termasuk uang belanja sehari-hari. Saya sebagai anak tentu saja tidak pernah merasa terbebani dalam menyetor uang belanja kepada ibu saya setiap bulannya. Maklum, saya adalah anak yang berbakti kepada orang tua, bangsa , dan negara (*lebay).

Saya memiliki cerita tentang tanggal tua yang lucu sekaligus memalukan. Suatu hari di akhir bulan, saya kehabisan uang. Sialnya, teman karib yang selalu saya andalkan sebagai tempat berhutang sedang keluar kota dan tidak bisa saya hubungi karena telah mengganti nomor handphonenya. Timbul keinginan buat kasbon di kantor, tapi malu yang besar seakan mengunci mulut ini untuk mengutarakannya. Jalan satu-satunya adalah meminta kembali uang bulanan yang telah saya setor di ibu saya dan berharap ibu saya belum membelanjakannya. Dengan perasaan malu dan gengsi, saya pun mendekati ibu saya yang sedang masak di dapur.

Saya: Mak, uang belanja dari saya sudah habis?
Ibu saya: Belum, nak! Isi kulkas masih penuh jadi belum saya belanjakan. Listrik juga udah saya bayar dari uang pemberian kakak kamu.
Saya: Maaf, Mak! Saya mau meminta kembali duit belanja emmak yang dari saya. Anggap saja saya berhutang.
Ibu saya: Udah kerja kok ngutang sama emmak?
Saya: Saya lagi butuh duit. Minggu depan uang belanja emmak pasti saya dobel.
Ibu saya: Hmmm...Boleh, tapi awas kalo minggu depan tidak didobel! (*mengancam)

Rupanya kabar bahwa saya meminta kembali uang belanja yang telah saya beri kepada ibu saya telah sampai di telinga saudara-saudara saya dan menjadi bahan candaan mereka. Malu sih malu, terutama sama emmak yang uang belanjanya saya minta kembali. Tapi apa boleh buat. Hal itu terpaksa saya lakukan agar bisa tetap 'survive' dari dunia yang serba duit ini. Sebenarnya, jika diterawang lebih jauh (*uang palsu kale pake diterawang segala), kondisi kehabisan uang di akhir bulan yang terkadang saya alami umumnya disebabkan oleh kebiasaan saya berbelanja di situs belanja online yang produk-produknya terbilang mahal.

Ke depannya, saya akan mulai selektif dalam berbelanja online. Produk yang lengkap dan keamanan dalam bertransaksi tidaklah cukup. Produk yang murah namun tetap berkualitas dari sebuah situs belanja online juga sangatlah penting. Berdasarkan informasi dari internet dan teman yang doyan berbelanja online, sekarang ini terdapat situs belanja online bernama MatahariMall.com. Situs belanja online ini memberikan penawaran spesial seperti voucher belanja online murah secara gratis, serta promo dan diskon belanja yang membuat pengalaman berbelanja online jauh lebih menyenangkan dan pastinya murah. Saya pun bisa tetap menyalurkan hobi berbelanja online tanpa takut dompet jebol, sehingga bisa tetap tersenyum lebar di tanggal tua. Be happy at the end of the month, guys! Ini ceritaku, mana ceritamu?