(Tampilan kategori Galeri Indonesia di Blibli.com) |
(Beberapa contoh produk di Galeri Workshop) |
(Beberapa contoh produk di Galeri Produk Kecantikan) |
(Beberapa contoh produk di Galeri Tiket & Travel Lokal Indonesia) |
(Tampilan kategori Galeri Indonesia di Blibli.com) |
(Beberapa contoh produk di Galeri Workshop) |
(Beberapa contoh produk di Galeri Produk Kecantikan) |
(Beberapa contoh produk di Galeri Tiket & Travel Lokal Indonesia) |
(Logo dari Gerakan Nasional Non Tunai) |
(Contoh penggunaan uang elektronik) |
Semua orang pasti tahu dengan Presiden Soekarno. Sewaktu duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dulu, kita selalu diajarkan bahwa Presiden Soekarno merupakan proklamator kemerdekaan yang juga presiden pertama Republik Indonesia. Namun tidak semua dari kita tahu bahwa semangat juang Presiden Soekarno diwariskan oleh gurunya yang bernama Tjokroaminoto, seorang guru besar yang memiliki rasa nasionalisme yang sangat tinggi. Begitulah, di balik nama besar terdapat nama lain yang berjasa membuatnya besar.
Telinga kita mungkin sudah akrab mendengar nama Pahlawan Nasional Tjokroaminoto yang kini menjadi nama jalan dan universitas. Sayangnya, tidak banyak diantara kita yang tahu betul tentang sejarah hidup dan perjuangan Tjokroaminoto untuk kemerdekaan dan kemajuan bangsa Indonesia, termasuk dalam hal memajukan pendidikan di Indonesia. Hal itulah yang mendasari salah satu sutradara terbaik Indonesia, Garin Nugroho untuk mengangkat sejarah hidup Tjokroaminoto ke dalam film layar lebar berjudul Tjokroaminoto: Guru Bangsa yang tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada tahun 2015 lalu. Berikut trailer film Tjokroaminoto: Guru Bangsa.
Film Tjokroaminoto: Guru Bangsa diproduseri oleh Christine Hakim, Dewi Umaya Rachman, Sabrang Mowo Damar Panuluh, Didi Petet, Nayaka Untara, dan Ari Syar. Sedangkan pemeran utama dari film yang bergenre drama dan sejarah ini ialah Reza Rahardian, aktor Indonesia yang aktingnya sudah tidak diragukan lagi. Aktor yang pernah meraih piala Citra dalam kategori Pemeran Utama Pria Terbaik di tahun 2013 lalu ini berperan sebagai Tjokroaminoto dan dituntut untuk bisa berbicara dengan aksen Jawa yang kental.
Selain Christine Hakim dan Didi Petet yang juga merangkap sebagai produser, film Tjokroaminoto: Guru Bangsa juga dilakoni oleh beberapa aktor dan aktris yang sebagian besar sudah lazim kita dengar namanya di dunia perfilman Indonesia, seperti Alex Komang, Egi Fedly, Sujiwo Tedjo, Ibnu Jamil, Chelsea Islan, Tanta Ginting, Deva Mahenra, Ade Firman, Alex Abbad, Christoffer Nelwan, dan Putri Ayudya. Film ini juga dibintangi oleh Maia Estianty, musisi Indonesia yang juga merupakan cicit dari Pahlawan Nasional Tjokroaminoto sendiri.
Film Tjokroaminoto: Guru Bangsa bercerita tentang kehidupan Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto alias Tjokroaminoto yang berotak encer, religis, dan memiliki cita-cita mulia dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dari pendudukan Hindia Belanda pada saat itu. Ia juga sangat menentang adanya diskriminasi, termasuk dalam hal mengecam pendidikan. Sekalipun berasal dari keturunan darah biru, ia sangat bersahaja dan peduli dengan nasib masyarakat bawah. Ia lalu mendirikan organisasi Sarekat Islam (SI) yang menjadi pemantik api semangat bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan.
Bagi anda yang jenuh dengan film yang bertema 'cinta-cintaan', menonton film Tjokroaminoto: Guru Bangsa merupakan pilihan yang tepat. Film yang bersetting di Jawa ini akan membawa kita flashback ke masa perjuangan kemerdekaan dulu. Konflik yang terjadi dalam film antara Tjokroaminoto dengan keluarganya, Hindia Belanja, serta anggota organisasi Sarekat Islam (SI) bentukannya menjadi pemanis yang kuat dalam film ini. Film yang cocok ditonton untuk semua umur ini akan membuat kita mengenal tokoh Pahlawan Nasional Tjokroaminoto secara lebih dalam sekaligus meningkatkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air dalam diri kita. Jadi, para maniak film yang belum sempat menonton film ini, luangkan waktu anda untuk menonton film berkualitas ini.
Siapa bilang ber-solo traveling tidak seseru liburan rame-rame? Bagi saya yang doyan traveling, solo traveling alias bepergian atau liburan seorang diri mempunyai sensasi dan kelebihan tersendiri. Selain merasakan kebebasan dalam memilih waktu dan tujuan berlibur, solo traveling juga bisa melatih mental dan kemandirian kita. Hal itulah yang mendasari saya melakukan solo traveling ke pulau Bali yang berlangsung dari tanggal 20 hingga 22 Maret 2016 lalu.
Berikut itinerary saya selama ber-solo traveling di Bali.
Minggu Malam, 20 Maret 2016
18.00 Tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar-Bali
18. 00 - 18. 30 Menuju hotel di kawasan Kuta
18.30 - 19.30 Check-in di hotel dan makan malam
19.30 - 22.00 Menyusuri kawasan Kuta
22.00 Istirahat di hotel
Hujan rintik seolah menyambut kedatangan saya di Bandara Ngurah Rai di kota Denpasar, Bali sekitar pukul 18.00. Saya lalu mengambil taksi di bandara dan meminta supir untuk membawa saya ke hotel yang harganya cukup terjangkau di kawasan Kuta. Seakan sudah sangat berpengalaman, supir taksi tersebut dengan sigap membawa saya ke sebuah hotel seharga Rp. 400.000 per malam, harga yang terbilang lumayan untuk sebuah penginapan yang lokasinya cukup dekat dari pantai Kuta dengan fasilitas yang memadai. Malam pertama di Bali saya habiskan dengan berjalan kaki di kawasan Kuta yang selalu ramai dan seolah tidak pernah tidur.
Tips
1. Jika ingin bertraveling di Bali dengan biaya murah, berliburlah di saat 'peak season' dimana harga tiket pesawat dan biaya penginapan biasanya turun harga atau diskon. Selain itu, objek-objek wisata pun tidak terlalu ramai sehingga lebih nyaman.
2. Bawalah barang-barang penting dan dibutuhkan saja, misalnya KTP, uang/kartu ATM, beberapa lembar pakaian, dan kamera. Membawa barang terlalu banyak akan membuat liburan menjadi kurang nyaman.
3. Jarak antara Bandara Internasional Ngurah Rai dan kawasan Kuta tidaklah terlalu jauh dan hanya membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit. Kita bisa menyewa taksi yang banyak tersedia di bandara.
4. Jika ingin menginap di kawasan Kuta, pilihlah hotel atau penginapan yang cukup ramai serta dekat dari pantai, rumah makan/restoran, ATM, dan fasilitas umum lainnya.
Senin, 21 Maret 2016
07.00 - 08.00 Sarapan di hotel
08.00 - 09.00 Berjalan kaki menyusuri Pantai Kuta
09.00 - 10.00 Perjalanan menuju Pura Taman Ayun
10.00 - 12.00 Menyusuri Pura Taman Ayun
12.00 - 13.00 Perjalanan menuju kawasan wisata Bedugul
13.00 - 15.00 Mengunjungi Danau Beratan dan Pura Ulun Danu di Bedugul
15.00 - 15.30 Perjalanan menuju toko oleh-oleh Joger
15.30 - 16.30 Berbelanja di toko oleh-oleh Joger
16.30 Kembali ke hotel dan beristirahat
Setelah puas menikmati keindahan Pantai Kuta di pagi hari, saya lalu menyewa sebuah sepeda motor dengan biaya sewa sebesar Rp. 60.000 per hari dan bergegas menuju Pura Taman Ayun yang seolah mengajak saya bernostalgia ke kerajaan Bali di masa lalu. Setelah itu, saya beranjak ke kawasan Bedugul. Di kawasan pegunungan yang indah dan sejuk ini saya mengunjungi Pura Ulun Danu di tengah Danau Beratan yang gambarnya bisa dilihat di uang pecahan 50 ribu rupiah.
Tips
1. Selama liburan di Bali, kita bisa menyewa mobil dengan atau tanpa supir di tempat jasa penyewaan mobil yang banyak tersedia di Bali ataupun memesannya lewat telepon. Namun bagi yang ingin lebih hemat atau menyukai tantangan, kita bisa menyewa sepeda motor. Pilihlah sepeda motor dengan kualitas mesin yang baik demi kenyamanan saat berlibur.
2. Selalu sedia uang tunai. Beberapa tempat wisata, terutama yang jauh dari kota atau jalan utama tidak menyediakan fasilitas ATM.
3. Tiket masuk ke Pura Taman Ayun adalah Rp.10.000. Sebaiknya membawa makanan atau minuman dari luar atau membelinya di luar kompleks Pura Taman Ayun karena di dalam kompleks pura tidak tersedia warung yang menjual makanan dan minuman.
4. Tiket masuk ke Pura Ulun Danu di Danau Beratan, Bedugul adalah Rp. 10.000. Bawalah baju hangat atau jaket karena di kawasan wisata Bedugul terkadang berembun atau gerimis.
Selasa, 22 Maret 2016
07.00 - 08.00 Sarapan di hotel
08.00 - 09.00 Merapikan barang bawaan dan check-out di hotel
09.00 - 10.00 Perjalanan menuju taman budaya Garuda Wisnu Kencana
10.00 - 13.00 Mengunjungi Garuda Wisnu Kencana
13.00 - 13.30 Perjalanan Menuju Pura Luhur Uluwatu
13.30 - 17.00 Mengunjungi Pura Luhur Uluwatu
17.00 - 18.00 Makan malam
18.00 - 19.00 Perjalanan Menuju Bandara Internasional Ngurah Rai
19.00 Check in di bandara
Di hari Selasa, 22 Maret 2016, tempat yang pertama kali saya kunjungi adalah Taman Wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang berada di bagian selatan pulau Bali. Di kawasan yang sering dipakai untuk event nasional dan internasional ini, terdapat beberapa patung megah yang mengundang kekaguman saya. Destinasi wisata terakhir saya pada waktu itu adalah Pura Luhur Uluwatu yang berada di atas tebing terjal dan mengarah ke laut. Sebelum ke Bandara Internasional Ngurah Rai guna kembali ke Makassar, tidak lupa saya mencicipi Ayam Betutu sebagai santapan makan malam. Kuliner khas Bali ini memiliki rasa dan aroma yang sungguh nikmat.
Tips
1. Dengan tiket masuk seharga Rp. 60.000, kita sudah bisa menikmati berbagai spot menarik di kawasan Taman Wisata Garuda Wisnu Kencana.
2. Mengunjungi Pura Luhur Uluwatu sebaiknya di sore hari agar bisa melihat sunset. Dengan tiket masuk seharga Rp. 20.000, kita sudah bisa menikmati keindahan sunsetnya.
3.Perkirakan waktu secara cermat untuk bisa tiba di bandara sebelum keberangkatan. Kemacetan lalu lintas atau hal-hal lain jangan sampai membuat kita terlambat tiba di bandara.
Ber-solo traveling di Bali menjadi sebuah pengalaman hidup yang tidak akan pernah saya lupakan. Meskipun singkat, setiap jejak kaki yang saya tinggalkan selama ber-solo traveling di sana akan menjadi cerita penuh makna yang akan selalu saya sampaikan kepada kerabat. Keindahan alam, keunikan budaya, dan keramahan penduduk Pulau Bali membuat saya selalu rindu untuk bisa bertamu ke sana sekali lagi. I think it will be the most unforgettable moment of my life.
"Begadang jangan begadang kalau tiada artinya". Yups, itulah penggalan lirik lagu dangdut yang seakan melarang kita begadang untuk hal yang sia-sia. Tapi bagi saya, sekali-kali begadang itu tidaklah mengapa, termasuk begadang saat liburan. Paling tidak itulah pengalaman yang pernah saya alami ketika berlibur di Pantai Bira, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan bersama beberapa rekan kerja sekitar 2 bulan yang lalu. Kami berangkat di Sabtu pagi dengan menggunakan mobil kantor *gratis.
Setelah menempuh waktu kurang lebih 5 jam, kami pun tiba di Pantai Bira. Wajah kami yang kusut karena kelamaan duduk di mobil seketika tampak ceria setelah melihat keindahan pasir putih di pantai tersebut. Angin pantai yang sejuk seakan me-recharge tubuh kami yang sempat lemas dan ngantuk selama di perjalanan. Menjelang sore, kami berenang dan ber-snorkeling ria, kemudian menikmati sunset yang super keren.
Seusai makan malam di sebuah warung makan di sekitar pantai, kami langsung berdiskusi kecil tentang dimana kami harus menginap malam itu. Saya lalu menawarkan sebuah ide yang cukup menantang, yaitu begadang atau menghabiskan malam di pinggir pantai. Semua pun setuju dan menganggap ide tersebut sebagai hal yang menyenangkan. Malam itu kami habiskan dengan membakar jagung, bermain gitar, dan bernyanyi hingga pagi di pinggir pantai. It's so unforgettable.
Ini adalah sebuah acara Kompetisi Blogger ShopCoupons X MatahariMall. Yang diselenggarakan oleh ShopCoupons. voucher mataharimall dan hadiah disponsori oleh MatahariMall.